Desember 14, 2018
0


Zonapapuanews.- Jayapura- Pasca pembantaian yang dilakukan oleh KKB di kabupaten Nduga, Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Tigi dan Beberapa Kampung disekitar Distrik-Distrik tersebut, mengakibatkan Dunia Darurat HAM apalagi pada Bulan Penyambutan Kelahiran sang juru selamat Yesus Kristus Putra Natal yang tunggal.

Penyambutan bulan kelahiran sang Putra Natal khususnya dipapua, kabupaten Nduga, Warga masyarakat setempat, mereka menyambutnya dengan Darah dan bergebira akan keberhasilan mereka yang telah melindungi KKB dibalik aksi pembantaian masyarakat sipil tersebut dan prosesi bakar batupun ikut dilaksanakan jauh dari ibu kota distrik karena menurut mereka, kelahiran sang putra natal bukanlah raja damai bagi mereka sehingga mereka harus mengorbankan nyawa tak berdosa pertanda bahwa, tidak ada penyambutan sang juru selamat yaitu kristus Tuhan di kabupaten Nduga.

Kami Tidak Mengenal Kristus. Bagi Kami, Membunuh adalah Keuntungan karena dikabupaten Nduga, Tidak Ada TUHAN. Terang salah satu warga yang tidak jelas kedengaran Namanya karena dibatasi oleh kurangnya berbahasa Indonesia itu.

Melihat pernyataan itu, Tokoh gereja kabupaten Nduga Murka dan mengutuk keras sekelompok masyarakat kabupaten Nduga itu.

Pdt. Nataniel Tabuni, melalui video singkatya, Ia mengatakan, Kami Forum Gereja-gereja Kabupaten Nduga telah meminta kepada Tuhan melalui Doa dan Pergumulan kami agar mereka sekelompok masyarakat yang telah melakukan penyerangan dan menyembunyikan aksi KKB dibalik mereka itu agar segera dikutuk Tuhan Yesus Kristus.

“Ini kejahatan luar biasa dan terjadi pada bulan Desember. Kami minta Yesus Kutuk KKB dan masyarakat yang melindungi KKB”. Ungkap Pdt. Nataniel Tabuni.

Lanjutnya, melihat dari pernyataan KKB diatas, mereka ini adalah Pengikut Anti kristus seperti yang telah ditulis dan dinubuatkan oleh Wahyu akhir dari perjanjian baru di kitab suci.

“Kami selalu berdoa dan bergumul agar, jangan ada lagi masyarakat yang mejadi pengikut mereka. Karena ajaran mereka adalah Anti Kristus. Mereka tidak Mengenal TUHAN”, Tutup Pria Pendiri gereja KIGMI di kabupaten Nduga Itu. zpn

0 komentar:

Posting Komentar