Desember 28, 2018
0


Zonapapuanews- Jayapura – Anggota Komisi I DPR Papua bidang pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM DPR Papua, Emus Gwijangge menilai akibat kurangnya berpendidikan sehingga KKB dan sayapnya sebut, Granat asap adalah Bom Fostor yang dipakai aparat keamanan saat mengevakuasi korban pembantaian 31 pahlawan pembangunan di kabupaten Nduga, Papua, pekan lalu.

Emus menjelaskan, tuduhan bom yang dimaksudkan oleh kelompok separatis adalah amunisi standar.

“Mereka salah Tuduh. Ini bagian dari kurangnya berpendidikan karena mereka tidak mau memajukan diri sendiri”, Kata Emus.

Emus menjelaskan, Senjata standar khusus berupa granat asap berfungsi sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara, penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan pasukan.

“Saya bukan ahli militer, tapi saya mengerti bagaimana menggunakan granat asap itu”, ucap Emus sambil menertawai tuduhan KKB itu.

“Lanjut Emus, saya sangat memaklumi karena mereka orang-orang yang tergabung dalam kelompok KKB pada umumnya tidak berpendidikan.

Terikait dengan itu, Emus Gwijangge yang juga merupakan putra asal kabupaten Nduga kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat papua agar, jangan mudah terprovokasi dengan isu hoax yang disebarkan oleh orang-orang yang sedang menunjukan kebodohanya kepada dunia.

“Mari kita serahkan masalah ini kepada petugas keamanan karena itu memang tugasnya. Jangan kita meyebarkan informasi hoax sedangkan kita senidiri tidak tahu kalu kita ini bodoh dan masih awam. Kan malu kita. Apa nanti kata orang”, tutup Anggota Komisi I DPR Papua bidang pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM itu.

0 komentar:

Posting Komentar