November 26, 2018
0

Jayapura – Maraknya Berita Hoax dikabupaten Merauke yang sengaja dibuat olah oknum masyarakat anti kedamaian, membuat masyarakat kabupaten merauke harus tingkatkan status waspada HOAX karena dinilai Penyebar Berita Hoax dalam sebulan terkahir rata-rata Kabupaten Merauke memperoleh predikat 1 versi Turn Back Hoax.

Penulis ikatan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Indonesia, Andi Priyatno, senin/26/11/2018, saat dikofirmasi mengatakan, istilah Hoax berasal dari Bahasa inggris yang artinya, informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Mengikuti perkembangan HOAX di Indonesia, Andi Priyatno mengatakan, kabupaten merauke, provinsi papua dalam sebulan terakhir naik cepat menjadi peringkat pertama Hoax senusantara dengan berbagai postingan kejadian diakun media sosial facebook, instagram dan twetter serta media online. Namun, yang lebih dominan adalah Facebook dengan rata-rata penyebarnya adalah oknum orang asli Papua.

Lanjutnya, kebanyakan semua HOAX dikabupaten merauke, disangkutpautkan dengan Perjuangan Papua merdeka yang berlindung dibalik tembok HAM.

“Kami telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah HOAX di wilayah Indonesia timur ini, dan masyarakat Indonesia juga tidak segampang mempercayai onformasi HOAX dari Kabupaten Merauke, karena secara Visual, permainan HOAXnya dapat diketahui tanpa harus mencari bukti yang rill. Mereka ini sengaja bermain HOAX namun belum mahir dalam permainan HOAXnya ini”, ungkap Andi.

Andi kembali menegaskan, kami telah membentuk tim untuk turun ke kabupaten merauke. Nama-nama oknum Penyebar HOAX sudah kami kantongi tinggal kami melakukan langkah-langkah penegakan hukum saja. Namun kami akan berkordinasi dengan petugas kepolisian setempat sebagai Lembaga yang berwenang. Sedangkan kami hanya membantu mengumpulkan bukti-bukti dan posisi orangya.

Tekait dengan itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat papua dan khususnya masyarakat kabupaten merauke agar jangan mudah diprovkasi dan diadu-domba oleh mereka yang menyebar HOAX, tetapi mari bersama-sama kita lawan HOAX.

0 komentar:

Posting Komentar