Oktober 29, 2018
0


Suarasagunews.- Timika- Anak-anak korban konflik beberapa waktu lalu di Kwamki Narama, sudah lebih dari dua tahun ini mereka belajar di dalam tenda seadanya, yang disumbangkan oleh Polres Mimika, bahkan guru-guru yang mengajar hanya diberi honor 100-200 ribu perbulan.

Keprihatinan ini membuat jemaat dari gereja GBI Solagratia Kotaraja Jayapura, mengunjungi anak-anak yang terdiri dari anak TK dan SD yang belajar di dalam tenda seadanya, Senin 21/10/2018.

Menurut salah satu ....? mengatakan bersyukur ada bantuan dari polres mimika yang menyumbangkan tenda lapangan polisi yang digunakan sebagai pengganti kelas untuk belajar.

"Terima kasih kepada pihak Polres Mimika yang sudah menyumbangkan tenda ini sehingga sangat bermanfaat sekali bagi anak-anak untuk belajar," ungkapnya saat ditemui.

Sementara itu kepala sekolah mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengajukan proposal ke bupati dan juga PT. Freeport Indonesia, namun sampai saat ini belum ada bantuan.

"Dari rincian dana yang kami butuhkan untuk membangun ruangan sederhana untuk anak-anak dibutuhkan anggaran sebesar 42 juta," terangnya.

Melihat keprihatinan ini, ibu pendeta dari Gereja GBI Kotaraja Jayapura bersama para jemaat langsung memberikan bantuan dana secara sukarela untuk pembangunan prasarana ruangan sederhana yang dapat digunakan oleh anak-anak.

Pertanyaannya adalah dalam kondisi seperti ini dimana pemerintah kabupaten Mimika, sehingga orang dari luar mimika bahkan pihak gereja sampai turun tangan, apakah Mimika sudah miskin dan merana, tutur salah satu warga setempat.(***).

0 komentar:

Posting Komentar