Oktober 22, 2018
0


Suarasagunews- Nduga- Masyarakat distrik mapenduma, Kabupaten Nduga Papua merasa tidak aman lantaran diteror KKB hingga sebulan mengakibatkan aktivitas pemerintahan hingga Masyarakat umum mati total.

Hal tersebut dikatakan Monica Tandi yang berfrosi sebagai seorang guru sekolah dasar di distrik mapenduma, Kabupaten Nduga Papua, minggu/21/10/2018.

Menurut Monica tandi, bukan saja Masyarakat yang diteror akan tetapi para guru-guru yang peduli akan pendidikan anak-anak Papuapun diteror hingga dilakukan pemeriksaan barang-barang bawaan para guru-guru sehingga membuat panik semua warga masyarakat setempat hingga mereka merasa tidak aman.

"Bukan hanya itu, pada malam hari listrik kami dipadamkan oleh KKB sehingga kami ketakutan dan berteriak minta tolong. Kami benar-benar strauma", ungkap Monica Tandi dengan nada berbatah-batah.

Monica Tandi menambahkan, aksi KKB tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia dimana, warga masyarakat dan para guru-guru serta anak-anak sekolah yang mempunyai Hak untuk berpendidikan, hidup bebas dan hidup nyaman telah rampas oleh KKB hingga Hak Asasi Mereka tidak ada.

Diketahui bahwa, kelompok KKB yang melakukan teror kepada masyarakat mapenduma dipimpinan oleh Egianus Kogoya yang mengaku sebagai anak sulung dari panglima KKB Kwelik Walik. namun ketika dikonfirmasi, warga mengaku bahwa, Egianus Kogoya tidak ada hubungan kekeluargaan dengan Kwelik Walik sehingga keluarga Kwelik Walik mengecam akan melakukan aksi balasan atas pencemaran nama baik mereka kepada Egianus Kogoya.

0 komentar:

Posting Komentar