Suarasagunews- Nduga- Masyarakat
distrik mapenduma, Kabupaten Nduga Papua merasa tidak aman lantaran diteror KKB
hingga sebulan mengakibatkan aktivitas pemerintahan hingga Masyarakat umum mati
total.
Hal tersebut
dikatakan Monica Tandi yang berfrosi sebagai seorang guru sekolah dasar di distrik
mapenduma, Kabupaten Nduga Papua, minggu/21/10/2018.
Menurut Monica
tandi, bukan saja Masyarakat yang diteror akan tetapi para guru-guru yang
peduli akan pendidikan anak-anak Papuapun diteror hingga dilakukan pemeriksaan
barang-barang bawaan para guru-guru sehingga membuat panik semua warga
masyarakat setempat hingga mereka merasa tidak aman.
"Bukan hanya
itu, pada malam hari listrik kami dipadamkan oleh KKB sehingga kami ketakutan
dan berteriak minta tolong. Kami benar-benar strauma", ungkap Monica Tandi
dengan nada berbatah-batah.
Monica Tandi
menambahkan, aksi KKB tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia dimana, warga
masyarakat dan para guru-guru serta anak-anak sekolah yang mempunyai Hak untuk berpendidikan,
hidup bebas dan hidup nyaman telah rampas oleh KKB hingga Hak Asasi Mereka
tidak ada.
Diketahui bahwa,
kelompok KKB yang melakukan teror kepada masyarakat mapenduma dipimpinan oleh Egianus
Kogoya yang mengaku sebagai anak sulung dari panglima KKB Kwelik Walik. namun
ketika dikonfirmasi, warga mengaku bahwa, Egianus Kogoya tidak ada hubungan
kekeluargaan dengan Kwelik Walik sehingga keluarga Kwelik Walik mengecam akan
melakukan aksi balasan atas pencemaran nama baik mereka kepada Egianus Kogoya.
0 komentar:
Posting Komentar