Oktober 04, 2018
0


Zonapapuanews- Meskipun reformasi politik dan administrasi Vanuatu telah dilakukan dalam pembenahan Politik Vanuatu, hal itu tidak mempan dalam menstabilkan sistem pemerintahan Vanuatu yang sarat dengan kepentingan Politik kesukuannya.

Lantas mengapa Vanuatu bersikap keras tetap mendukung KKB di Papua…?

Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai dalam pesan singkatnya yang sadap intelijen salah satu pendukung partai politik anti pemerintah Vanuatu yang tidak sempat  menyebutkan Namanya, mengatakan, papua mempunyai banyak kekayaan alam yang dimasa mendatang akan dijadikan pemerintah Vanuatu sebagai lahan bisnis Vanuatu untuk mengembangkan negara Vanuatu yang sampai saat ini belum berkembang pesat.

“Orang papua masih bodoh dalam mengelola sumber daya alamnya. Saya kira ini kesempatan emas kami. Jangan kami sia-siakan kesempatan ini”, ujar Charlot Salwai

Lanjut Charlot, Papua bersama Indonesia, kami Vanuatu tidak punya kesempatan sehingga kami sekarang berusaha mendorong kemerdekaan papua sehingga proses cukur habis kekayaan papua dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Charlot juga sendiri mengakui bahwa, “Konflik politik di kawasan Kepulauan Pasifik telah menciptakan apa yang disebut busur ketidakstabilan, yang membentang dari Papua Nugini hingga ke Kepulauan Solomon, Vanuatu ke Fiji, dan, baru-baru ini, sampai di Tonga, sebagaimana terlihat dalam kerusuhan tahun 2006 di ibu kotanya, Nuku'alofa.

Namun pengakuannya itu tidak membuat patah semangatnya untuk merebut Papua dari tangan Indonesia demi kepentingan negaranya itu.

Lalu apa yang akan terjadi terhadap orang papua ketika waktu itu akan terjadi…?. Apakah kerusuhan di negara Vanuatu dan ketidak stabilan keamanan negara sekecil pulau yapen itu akan terjadi di tanah papua dan deritai oleh orang asli papua…?

Semoga Papua bersama NKRI sampai kesudahan alam sehingga waktu-waktu itu jangan sampai terjadi bagi orang papua. ***zpn***

0 komentar:

Posting Komentar