Februari 14, 2018
0

Zonapapuanews.- Port Moresby- Usaha ULMWP dalam memperjuangkan kelompoknya untuk menjadi anggota MSG sepertinya akan semakin sulit dan bahkan tidak mungkin jika melihat fenomena yang terjadi baru-baru ini, pasalnya MSG yang diketuai oleh PNG saat ini mengecam ULMWP yang memiliki hubungan erat dengan kelompok gerakan bersenjata Papua yang melakukan penyerangan-penyerangan dan penyanderaan terhadap warga sipil di Papua.
Selain PNG dan Fiji, kini Nauru juga mengecam peristiwa penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Papua yang telah merenggut banyak korban jiwa.
Selain itu, kemelut yang terjadi di tubuh ULMWP sendiri menjadi masalah tersendiri dalam kelompok tersebut, adanya perebutan kekuasaan diantara kader-kader ULMWP menjadikan kelompok ini terpecah belah.
Konflik tersebut diakibatkan karena anggota ULMWP yang sudah menjabat sejak lama dianggap tidak becus oleh kader-kader muda.
Konsolidasi selama ini yang dilakukan oleh anggota lama tidak pernah berhasil membuat ULMWP diterima oleh MSG, disamping itu anggota lama juga diduga sudah banyak menghabiskan biaya sangat banyak tanpa adanya kemajuan yang berarti.
MSG dibawah pimpinan PNG dan didukung oleh beberapa Negara seperti Fiji, Nauru dan menyusul dalam waktu dekat Vanuatu yang segera akan dijadwalkan berkunjung ke Papua menyatakan tidak akan lagi membahas keanggotaan dari ULMWP di MSG.
Menteri pertahanan Fiji, Inoke, menegaskan “Jangan lagi berharap ULMWP dapat tempat di MSG,” ujarnya.
Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill menjelaskan kepada publik untuk tidak mudah percaya dengan isu yang beredar bahwa ULMWP diterima di MSG, karena menurutnya, bagaimana keanggotaan ULMWP di MSG dapat diputuskan, sedangkan panitia penerimaan anggotapun tidak pernah terbentuk.
“Itu hanya isu yang dimunculkan oleh pihak ULMWP secara sepihak, untuk menutupi kegagalan-kegagalan konsolidasinya selama ini,” tutur O’Neill. *zpn*

0 komentar:

Posting Komentar