Desember 28, 2017
0

Septinus George Saa:  Dr. Socratez S. Yoman,
Jatuhkan harga diri dan martabat orang Papua.

Zonapapuanews- Pernyataan Dr. N. Socratez S. Yoman yang membadingkan perbedaan rakyat Nogales, Arizona di Amerika dan rakyat Nogales, Sonora di Meksiko kemudian mengsimpulkannya ke dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wujud dari jatuhnya seorang Gembala atau Biji mata Allah yang tidak lagi menebar benih-benih kebaikan kepada umatnya melaikan sebaliknya menciptakan perbedaan, saling memfitnah, saling menjatuhkan yang dilarang dalam Alkitab (Kitab suci Umat Kristen).

Septinus George Saa, pemuda asli Papua yang berhasil kalahkan puluhan ahli fisika dunia itu, buka suara dan membantah pernyataan Dr. N. Socratez S. Yoman.

Septinus G. Saa, saat ditemui jurnsalis radiotimes di kota studinya di inggris pekan lalu, mengatakan bahwa, pernyataan seorang Doctor apalagi seorang pendeta (gembala) seperti Socratez S. Yoman itu, sangat menjatuhkan harga diri dan martabat orang Papua.

“Saya tidak mencontohi siapa-siapa. lihat saja saya sekarang, seperti apa saya. Saya sekarang menjadi buah bibir dunia ketika saya berhasil melambungkan nama Indonesia di tingkat dunia dengan meraih medali emas dalam ajang First Step to Nobel Prize in Physics kemudian saya bisa membuat sebuah formula sendiri dan diberi nama “George Saa Formula”. semua itu bukan karena seperti perbedaan rakyat Nogales, Arizona di Amerika dan rakyat Nogales, Sonora di Meksiko yang menjadi patokan oleh Bapak Socratez S. Yoman untuk mengkritik pemerintah Indonesia”, melainkan semua itu dari kemauan kita masing-masing. Kita Orang Papua jangan budayakan budaya malas”. ungkap Geoge Saa.

Lanjut George, Saya bisa seperti ini karena awalnya saya mempunyai kemauan dan itu bukan dari siapa-siapa melainkan dari diri saya sendiri kemudian dari situ saya digembleng oleh Profesor Yohanes Surya selaku bapak fisika Indonesia. jadi saya tegaskan bahwa di Papua, tidak ada penelantaran Pendidikan dan kesehatan karena semuanya sudah dijamin oleh pemerintah Indonesia dengan memberikan Otonomi Khusus yang seluas-luasnya bagi Orang Papua.

“Penyataan Bapak Socratez S. Yoman, saya nilai salah arah. Pernyataan tersebut seharusnya ditujukan kepada pejabat-pejabat orang asli Papua yang memegang jabatan di tanah Papua. Karena pemerintah pusat sudah memberikan semuanya ke daerah dan yang mengngorupsi uang rakyat seperti kata bapak Socratez S. Yoman pada penyataanya itu adalah pejabat Orang asli Papua sendiri”, tutur Geoge.


Diakhir pertemuan dengan jurnalis radiotimes itu, George Saa menyampaikan sebuah pesan kepada bapak Doctor yang juga seorang Pendeta (gembala) Socratez S. Yoman, bahwa, “Bapak, Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui…?. Penyataan bapak adalah symbol dari Gembala yang Berpolitik dan Gagal Iman.***

0 komentar:

Posting Komentar