Zonapapuanews.- Timika.- Menteri PPPA
Yohana Yembise akan segera mengutus salah satu stafnya ke Tembagapura,
Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, untuk mendata perempuan dan anak yang menjadi
korban aksi teror penembakan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua
Merdeka (TPN-OPM) di wilayah itu.
"Kami juga
punya satu deputi yang menangani ini. Jadi saya lagi mempelajari dan mungkin
bisa mengirim salah satu staf kami untuk melihat dampak dari pada situasi yang
ada di situ terhadap anak-anak dan perempuan," kata Yohana di Timika,
Sabtu.
Menurut Yohana,
perlindungan terhadap perempuan dan anak di daerah konflik atau seperti yang
dihadapi oleh seribuan warga di kampung Banti dan Utikini, distrik Tembagapura
juga merupakan tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen PPPA) untuk melindungi mereka dan memastikan agar hak-hak perempuan dan
anak tidak dilanggar.
Yohana mencontohkan
hak-hak anak antara lain yaitu harus bersekolah. Termasuk tumbuh kembang
anak-anak di wilayah konflik perlu dijaga.
Namun sebelumnya,
staf yang akan dikirim tersebut akan mencari data dan mendata berapa banyak
anak-anak dan perempuan yang telah menjadi korban akibat ulah TPN-OPM yang
sejak Sabtu (21/10) melancarkan aksinya di wilayah Tembagapura dan perkampungan
disekitarnya.
Jika data tersebut
telah diperoleh maka pihaknya akan segera memberikan bantuan trauma healing`
termasuk bantuan-bantuan lain yang perlu.
Langkah yang diambil
Yohana tersebut merupakan respon terhadap situasi yang terjadi di wilayah
Tembagapura yang mana pada Selasa (24/10) KKB menembak mobil ambulans di
kampung Utikini lama yang mengakibatkan korban luka yang diantaranya seorang
ibu yang baru saja melahirkan dan juga beberapa perawat.
Selain itu, seorang
Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial E hingga kini masih berada di Kampung
Longsoran Banti, Distrik Tembagapura setelah mengalami tindak pemerkosaan oleh
tiga orang anggota TPN-OPM pada Senin (30/10) malam.
Korban hingga kini
belum bisa dievakuasi dari wilayah tersebut karena terjebak dalam area kontak
senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (*)
By Zonapapuanews.-
0 komentar:
Posting Komentar