September 05, 2017
0

Zona Papua News.- Putusan sidang atas kasus Deiyai 1 agustus 2017 lalu di kabupaten Deiyai Papua, dinilai oleh Komnas HAM sudah sesuai dengan prosedur.

Hal tersebut dikatakan J. Romenday bahwa, putusan terhadap anggota keamanan yang melakukan penembakan di deiyai sudah tepat.

Menurut J. Romenday, kami telah menemui keluarga korban dan menyampaikan informasi tekait dengan hasil putusan sidang terhadap anggota keaman pasca kasus 1 agustus lalu dan direspon dengan baik oleh keluarga korban.

Mereka keluarga korban tidak mau untuk kasus ini diperdebatkan Karena sudah ditangani dengan serius oleh pihak berwajib. Ungkap Romenday.

Simon mote, salah satu keluarga korban saat dihubungi via seluler menyampaikan bahwa, kami telah mendapat informasi dari keluarga kami yang berada di kota jayapura bahwa, akan ada aksi demo damai yang dilakukan oleh beberapa orang deiyai dengan topik terkait masalah kasus deiyai ini.

Saya mewakili keluarga korban menyampikan bahwa, saudara-saudara jangan mencari makan dengan nama kami warga kampung yang tidak tahu menahu soal demo-demo. Kami tidak pernah menyuruh saudara-saudara untuk melakukan demo-demo segala. Putusan sidang atas kasus deiyai ini sudah kami terimah dan kami nyatakan puas atas putusan tersebut untuk itu saya kembali menegaskan bahwa, jangan memakai nama kami untuk mencari makan di kota jayapura. Ungkap mote.

Lanjut mote, awal tejadinya permasalah tersebut, saya sebagai yang tertua telah melarang warga kampung untuk ikut-ikutan dengan masalah orang, namun apa boleh buat kita telah salah dalam mengambil keputusan akibatnya kita sendiri yang kena.

Tindakan aparat keamanan saya nilai sudah sesuai prosedur yang mana mereka telah melakukan tembakan peringatan ke udara namun warga kami tidak menghiraukan malah aparat justru diserang hal ini bukan budaya kami orang papua.


Untuk itu, saya kembali meminta kepada pihak berwajib agar mereka-mereka yang ingin juganakan jasa deiyai sebagai topik demo dikota jayapura agar dibubarkan dan pihak keamanan juga segera mengusut tuntas provokator yang menyebkan kasus tersebut terjadi. Saya nilai provotor itu ada didalam keluarga dan kampung kami. Tutur mote.*ZPN*.

0 komentar:

Posting Komentar