Zona
Papua News.-
Putusan sidang atas kasus Deiyai 1 agustus 2017 lalu di kabupaten Deiyai Papua,
dinilai oleh Komnas HAM sudah sesuai dengan prosedur.
Hal tersebut dikatakan J. Romenday bahwa, putusan terhadap anggota keamanan yang melakukan penembakan di
deiyai sudah tepat.
Menurut J. Romenday, kami telah menemui
keluarga korban dan menyampaikan informasi tekait dengan hasil putusan sidang
terhadap anggota keaman pasca kasus 1 agustus lalu dan direspon dengan baik
oleh keluarga korban.
Mereka keluarga korban tidak mau untuk kasus
ini diperdebatkan Karena sudah ditangani dengan serius oleh pihak berwajib. Ungkap
Romenday.
Simon mote, salah satu keluarga korban saat
dihubungi via seluler menyampaikan bahwa, kami telah mendapat informasi dari
keluarga kami yang berada di kota jayapura bahwa, akan ada aksi demo damai yang
dilakukan oleh beberapa orang deiyai dengan topik terkait masalah kasus deiyai
ini.
Saya mewakili keluarga korban menyampikan
bahwa, saudara-saudara jangan mencari makan dengan nama kami warga kampung yang
tidak tahu menahu soal demo-demo. Kami tidak pernah menyuruh saudara-saudara
untuk melakukan demo-demo segala. Putusan sidang atas kasus deiyai ini sudah
kami terimah dan kami nyatakan puas atas putusan tersebut untuk itu saya
kembali menegaskan bahwa, jangan memakai nama kami untuk mencari makan di kota
jayapura. Ungkap mote.
Lanjut mote, awal tejadinya permasalah
tersebut, saya sebagai yang tertua telah melarang warga kampung untuk
ikut-ikutan dengan masalah orang, namun apa boleh buat kita telah salah dalam
mengambil keputusan akibatnya kita sendiri yang kena.
Tindakan aparat keamanan saya nilai sudah
sesuai prosedur yang mana mereka telah melakukan tembakan peringatan ke udara
namun warga kami tidak menghiraukan malah aparat justru diserang hal ini bukan
budaya kami orang papua.
Untuk itu, saya kembali meminta kepada pihak
berwajib agar mereka-mereka yang ingin juganakan jasa deiyai sebagai topik demo
dikota jayapura agar dibubarkan dan pihak keamanan juga segera mengusut tuntas
provokator yang menyebkan kasus tersebut terjadi. Saya nilai provotor itu ada
didalam keluarga dan kampung kami. Tutur mote.*ZPN*.
0 komentar:
Posting Komentar