Zona Papua News.- Nabire.- Melihat kondisi terakhir ketika masyarakat saya di Deiyai
dengan mudah dan gampang diprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab, sehingga menimbulkan polemik masalah yang seharusnya diselesaikan secara
damai namun sebaliknya tidak.
Kini
para provokator telah menang setelah mereka berhasil menguasai pertandingan
yang dimainkan antara masyarakat deiyai dan provokator itu sendiri.
Penggunaan
sentaja api oleh aparat bagi saya adalah langkah yang tepat untuk meredam
situasi yang sudah semakin panas dan panas hingga membara. Tindakan aparat
sudah sesuai protap dan SOP sesuai undang-undang yang berlaku.
Jika
berhadapan dengan OPM, aparat menggunakan senjata lengkap karena mereka
bersenjata. Jika menghadapi demo mahasiswa dijalan dan konflik warga di
daerah/kampung kedepankan metode yang manusiawi, mengayomi dan melindungi dan
langkah itu sudah dilakukan oleh aparat namun masyarakat itu sendiri masih
lawan aparat dengan parang, kampak bahkan ada aparat yang terpaksa dievakuasi Karena
mengalami luka-luka. dan tindakan masyarakat tersebut sudah sangat berlebihan
sehingga aparat harus menghentikannya.
Masyarakat
deiyai tentunya adalah mereka yang sudah berpendidikan dan memiliki kemapuan
yang lebih mapan dibandingkan dengan masyarakat papua lainya.
Oleh
karennya, saya meminta maaf kepada aparat keamanan Karena masyarakat Deiyai
benar-benar mengancam nyawa aparat Negara dalam bertugas. aparat negara
mendapat luka yang sangat mengancam nyawa.
Masyarakat
saya memang benar-benar tidak mendapat pendidikan yang mapan tentang Ideologi
dan politik Berbangsa dan Bernegara sehingga mereka menjadi sumber potensi
konflik dan kriminal. Semua ini adalah kekurangan saya sebagai Pembina masyarakat
saya sendiri.
Hormat
saya Samuel Tabuni
Direktur,
Papua Language Institute (PLI)
0 komentar:
Posting Komentar