Agustus 03, 2017
0

Zona Papua News.- Nabire.- Melihat kondisi terakhir ketika masyarakat saya di Deiyai dengan mudah dan gampang diprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan polemik masalah yang seharusnya diselesaikan secara damai namun sebaliknya tidak.

Kini para provokator telah menang setelah mereka berhasil menguasai pertandingan yang dimainkan antara masyarakat deiyai dan provokator itu sendiri.

Penggunaan sentaja api oleh aparat bagi saya adalah langkah yang tepat untuk meredam situasi yang sudah semakin panas dan panas hingga membara. Tindakan aparat sudah sesuai protap dan SOP sesuai undang-undang yang berlaku.

Jika berhadapan dengan OPM, aparat menggunakan senjata lengkap karena mereka bersenjata. Jika menghadapi demo mahasiswa dijalan dan konflik warga di daerah/kampung kedepankan metode yang manusiawi, mengayomi dan melindungi dan langkah itu sudah dilakukan oleh aparat namun masyarakat itu sendiri masih lawan aparat dengan parang, kampak bahkan ada aparat yang terpaksa dievakuasi Karena mengalami luka-luka. dan tindakan masyarakat tersebut sudah sangat berlebihan sehingga aparat harus menghentikannya.

Masyarakat deiyai tentunya adalah mereka yang sudah berpendidikan dan memiliki kemapuan yang lebih mapan dibandingkan dengan masyarakat papua lainya.

Oleh karennya, saya meminta maaf kepada aparat keamanan Karena masyarakat Deiyai benar-benar mengancam nyawa aparat Negara dalam bertugas. aparat negara mendapat luka yang sangat mengancam nyawa.

Masyarakat saya memang benar-benar tidak mendapat pendidikan yang mapan tentang Ideologi dan politik Berbangsa dan Bernegara sehingga mereka menjadi sumber potensi konflik dan kriminal. Semua ini adalah kekurangan saya sebagai Pembina masyarakat saya sendiri.

Hormat saya Samuel Tabuni

Direktur, Papua Language Institute (PLI)

0 komentar:

Posting Komentar