April 23, 2017
0


Suarasagunews.com.- Kisah nyata ini ditulis oleh seorang mahasiswa dan mantan aktivis kelompok anti pembangunan di Papua (KNPB) yang akhirnya sadar akan kebohongan demi kebohongan yang mereka gunakan hanya untuk mendapatkan uang dengan mengatasnamakan perjuangan menuju kebebasan. Berikut ini adalah kisahnya yang di ungkapkan melalui narasi singkat yang diterima oleh tim redaksi Suarasagunews.

Saya orang Papua dengan latar belakang keluarga yang sederhana, saya dibesarkan dari keluarga yang penuh dengan kasih sayang, Bapak saya seorang guru penginjil dan ibu saya ibu rumah tangga.

Semenjak SMP saya  sudah mendengar kata Papua merdeka, di sekolahpun teman-teman saya sering menceritakan tentang Papua merdeka, dulunya saya tidak begitu memahami arti dari Papua merdeka, setelah saya beranjak di Sekolah Menengah Atas (SMK) baru saya paham Kata Papua merdeka adalah sebuah bahasa yang mengeksperesikan kebebasan Bangsa Papua dari Penjajahan.

Saya mulai tertarik dengan kebebasan bangsa Papua dari penjajahan, sehingga saya mulai bergabung dengan teman-teman yang yang menyuarakan perjuanagn Papua merdeka salah satunya yang dibentuk oleh KNPB, saya mulai bergabung dengan kelompok ini pada tahun 2011, setiap ada kegiatan saya aktif memberikan masukan-masukan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk beradaptasi dengan kelompok KNPB disamping saya sebagai orang Papua dan juga saya sebagai seorang yang berpendidikan sehingga mereka banyak meminta pendapat saya.

Semenjak berdirinya KNPB menyuarakan Papua merdeka, sebenarnya banyak yang menolak dengan kegiatan-kegiatan KNPB tidak hanya penolakan yang datang dari organisasi pemuda-pemudi dari dalam maupun luar Papua, banyak juga yang menolak dari masyarakat Papua sendiri (OAP). Itu tidak membuat saya mundur dan keluar dari kelompok ini karena saat itu yang saya tahu perjuangan KNPB murni untuk kebebasan Papua merdeka.

Banyak dari mereka yang menolak KNPB karena setiap melakukan aksi demo selalu berujung kepada kericuhan dan kekerasan/anarkis, sehingga banyak yang berpendapat agar pemerintah membubarkan kelompok KNPB, karena sangat mengganggu aktifitas masyarakat yang lain, seperti yang ingin bekerja, bersekolah, berjualan semuanya dilarang, mereka dihimbau untuk ikut melaksanakan demo bersama kami.

Saya mulai menyadari bahwa apa yang saya lakukan selama ini sangatlah keliru dan salah, tindakan saya ini merupakan tindakan yang merugikan diri saya sendiri dan orang lain, terutama orang tua dan keluarga saya, mereka jadi malu atas perbuatan saya.

Terlebih lagi setelah saya mengetahui apa yang saya lakukan selama ini adalah sebuah kebohongan, saya ikut terlibat membohongi masyarakat Papua secara umum dan lebih khusus lagi masyarakat saya sendiri orang Papua, kampanye-kampanye dan aksi demo yang mengatasnamakan rakyat Papua hanyalah kebohongan publik. Setiap akan melaksanakan aksi demo kami meminta sumbangan kepada masyarakat sebagai dana melobi tim delegasi yang dibentuk ULMWP ke luar negeri, itu semua adalah bohong, uang yang kami terima diberikan kepada Benny Wenda bukan digunakan untuk melobi dan membuat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perjuangan diluar negeri melainkan untuk membiayai kehidupan Benny Wenda di Inggris.

Awalnya saya tidak percaya dengan informasi yang saya dapat dari teman saya di luar negeri, belakangan ini baru saya yakin ternyata uang yang dikirim ke Benny Wenda dari hasil sumbangan bisa dikatakan meminta-minta digunakan untuk bersenang-senang oleh Benny Wenda. Seperti Benny Wenda melaksankan tour ke Australia bersama Buchtar Tabuni, jalan-jalan ke Moresby, bahkan jalan-jalan ke Istanbul Turki.

Pada akhir bulan Mei 2016 pun saya diinformasikan oleh teman saya yang berada di Moresby  bahwa Ketua KNPB Buchtar Tabuni setiap hari kerjanya mabuk saja, begitu juga dengan Victor Yeimo sampai saat ini KNPB pun tidak tahu keberadaannya namun ada informasi yang mengatakan kalau Victor Yeimo ada di Singapore, lain lagi informasi yang saya dapat dari teman saya di Bali kalau dia pernah bertemu dengan Victor Yeimo di Bali.

Menurut Sebby Sambom beberapa waktu lalu kalau Markus Haluk yang sebagai tim kerja dari ULMWP telah melakukan penipuan di Vanuatu, seseorang yang kita percayakan selama ini untuk membawa Papua merdeka ternyata seorang penipu, sampai-sampai kata Agus Kosay kalau perlu copot saja Markus Haluk dari jabatan di ULMWP.

Dari beberapa kejadian ini mulailah saya tidak simpati lagi dengan KNPB maupun ULMWP, kalau kita pikir dari mana mereka ini mendapatkan uang untuk bisa bersenang-senang diluar negeri kalau bukan dari uang yang kita kirim selama ini, dari mana Buchtar Tabuni mendapatkan uang untuk membeli minuman keras setiap hari kalau bukan uang yang sudah kita kirim.

Semakin tidak percaya lagi saya terhadap kelompok ini adanya informasi dari Sekretaris MSG bahwa orang Papua tidak dizinkan masuk di Papua New Guinea, terus apa kaitannya demo-demo kami selama ini dengan Mendukung Pertemuan MSG di PNG sedangkan orang Papua dilarang masuk ke PNG, saya masih ingat sebelum aksi tanggal 1 Juni tahun 2016 lalu, Ketua KNPB Agus Kosay menghimbau mahasiswa Papua untuk memberikan sumbangan dana untuk membantu biaya delegasi ULMWP ke PNG, bahkan ada mahasiswa yang ditangkap security bandara saat membawa miras untuk dijual ke wamena, mahasiswa ini menjual miras dan uangnya diserahkan ke KNPB, inilah bentuk kebohongan KNPB kepada masyarakat Papua.

Karena inilah membuat saya sadar dan tidak percaya lagi dengan kebohongan yang dilakukan oleh KNPB, mereka telah berani membohongi masyarakat kita sendiri, anak-anak, mahasiswa, pemuda dan perempuan Papua semua jadi korban, selama ini mereka telah membohongi kita, yang kita butuhkan saat ini adalah kebebasan dari kebodohan dan ketinggalan pembangunan.


Dengan tulisan ini saya sampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua baik orang asli Papua maupun pendatang, saya minta maaf atas kekeliruan saya selama bergabung dengan KNPB, ini karena ketidak tahuan saya semata, dan saat ini saya sudah tau dan mengerti semua yang dilakukan KNPB adalah keliru dan penuh kebohongan, sudah seharusnya juga saya memberitahukan kepada kita semua untuk menghapus dosa dan keliruan saya selama ini, saya mengajak untuk tidak pernah terlibat dengan aksi KNPB karena semuanya hanyalah kebohongan yang bertujuan untuk kepentingan pribadi saja.

0 komentar:

Posting Komentar