Suarasagunews.com.- Kisah nyata ini
ditulis oleh seorang mahasiswa dan mantan aktivis kelompok anti pembangunan di
Papua (KNPB) yang akhirnya sadar akan kebohongan demi kebohongan yang mereka
gunakan hanya untuk mendapatkan uang dengan mengatasnamakan perjuangan menuju
kebebasan. Berikut ini adalah kisahnya yang di ungkapkan melalui narasi singkat
yang diterima oleh tim redaksi Suarasagunews.
Saya orang Papua
dengan latar belakang keluarga yang sederhana, saya dibesarkan dari keluarga
yang penuh dengan kasih sayang, Bapak saya seorang guru penginjil dan ibu saya ibu
rumah tangga.
Semenjak SMP
saya sudah mendengar kata Papua merdeka,
di sekolahpun teman-teman saya sering menceritakan tentang Papua merdeka,
dulunya saya tidak begitu memahami arti dari Papua merdeka, setelah saya
beranjak di Sekolah Menengah Atas (SMK) baru saya paham Kata Papua merdeka
adalah sebuah bahasa yang mengeksperesikan kebebasan Bangsa Papua dari
Penjajahan.
Saya mulai tertarik
dengan kebebasan bangsa Papua dari penjajahan, sehingga saya mulai bergabung
dengan teman-teman yang yang menyuarakan perjuanagn Papua merdeka salah satunya
yang dibentuk oleh KNPB, saya mulai bergabung dengan kelompok ini pada tahun
2011, setiap ada kegiatan saya aktif memberikan masukan-masukan sehingga tidak
membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk beradaptasi dengan kelompok KNPB
disamping saya sebagai orang Papua dan juga saya sebagai seorang yang
berpendidikan sehingga mereka banyak meminta pendapat saya.
Semenjak berdirinya
KNPB menyuarakan Papua merdeka, sebenarnya banyak yang menolak dengan
kegiatan-kegiatan KNPB tidak hanya penolakan yang datang dari organisasi pemuda-pemudi
dari dalam maupun luar Papua, banyak juga yang menolak dari masyarakat Papua
sendiri (OAP). Itu tidak membuat saya mundur dan keluar dari kelompok ini
karena saat itu yang saya tahu perjuangan KNPB murni untuk kebebasan Papua
merdeka.
Banyak dari mereka
yang menolak KNPB karena setiap melakukan aksi demo selalu berujung kepada
kericuhan dan kekerasan/anarkis, sehingga banyak yang berpendapat agar
pemerintah membubarkan kelompok KNPB, karena sangat mengganggu aktifitas
masyarakat yang lain, seperti yang ingin bekerja, bersekolah, berjualan
semuanya dilarang, mereka dihimbau untuk ikut melaksanakan demo bersama kami.
Saya mulai menyadari
bahwa apa yang saya lakukan selama ini sangatlah keliru dan salah, tindakan
saya ini merupakan tindakan yang merugikan diri saya sendiri dan orang lain,
terutama orang tua dan keluarga saya, mereka jadi malu atas perbuatan saya.
Terlebih lagi
setelah saya mengetahui apa yang saya lakukan selama ini adalah sebuah
kebohongan, saya ikut terlibat membohongi masyarakat Papua secara umum dan
lebih khusus lagi masyarakat saya sendiri orang Papua, kampanye-kampanye dan
aksi demo yang mengatasnamakan rakyat Papua hanyalah kebohongan publik. Setiap
akan melaksanakan aksi demo kami meminta sumbangan kepada masyarakat sebagai
dana melobi tim delegasi yang dibentuk ULMWP ke luar negeri, itu semua adalah
bohong, uang yang kami terima diberikan kepada Benny Wenda bukan digunakan
untuk melobi dan membuat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perjuangan diluar
negeri melainkan untuk membiayai kehidupan Benny Wenda di Inggris.
Awalnya saya tidak
percaya dengan informasi yang saya dapat dari teman saya di luar negeri,
belakangan ini baru saya yakin ternyata uang yang dikirim ke Benny Wenda dari
hasil sumbangan bisa dikatakan meminta-minta digunakan untuk bersenang-senang
oleh Benny Wenda. Seperti Benny Wenda melaksankan tour ke Australia bersama
Buchtar Tabuni, jalan-jalan ke Moresby, bahkan jalan-jalan ke Istanbul Turki.
Pada akhir bulan Mei
2016 pun saya diinformasikan oleh teman saya yang berada di Moresby bahwa Ketua KNPB Buchtar Tabuni setiap hari
kerjanya mabuk saja, begitu juga dengan Victor Yeimo sampai saat ini KNPB pun
tidak tahu keberadaannya namun ada informasi yang mengatakan kalau Victor Yeimo
ada di Singapore, lain lagi informasi yang saya dapat dari teman saya di Bali
kalau dia pernah bertemu dengan Victor Yeimo di Bali.
Menurut Sebby Sambom
beberapa waktu lalu kalau Markus Haluk yang sebagai tim kerja dari ULMWP telah
melakukan penipuan di Vanuatu, seseorang yang kita percayakan selama ini untuk
membawa Papua merdeka ternyata seorang penipu, sampai-sampai kata Agus Kosay
kalau perlu copot saja Markus Haluk dari jabatan di ULMWP.
Dari beberapa
kejadian ini mulailah saya tidak simpati lagi dengan KNPB maupun ULMWP, kalau
kita pikir dari mana mereka ini mendapatkan uang untuk bisa bersenang-senang
diluar negeri kalau bukan dari uang yang kita kirim selama ini, dari mana
Buchtar Tabuni mendapatkan uang untuk membeli minuman keras setiap hari kalau
bukan uang yang sudah kita kirim.
Semakin tidak
percaya lagi saya terhadap kelompok ini adanya informasi dari Sekretaris MSG
bahwa orang Papua tidak dizinkan masuk di Papua New Guinea, terus apa kaitannya
demo-demo kami selama ini dengan Mendukung Pertemuan MSG di PNG sedangkan orang
Papua dilarang masuk ke PNG, saya masih ingat sebelum aksi tanggal 1 Juni tahun
2016 lalu, Ketua KNPB Agus Kosay menghimbau mahasiswa Papua untuk memberikan
sumbangan dana untuk membantu biaya delegasi ULMWP ke PNG, bahkan ada mahasiswa
yang ditangkap security bandara saat membawa miras untuk dijual ke wamena,
mahasiswa ini menjual miras dan uangnya diserahkan ke KNPB, inilah bentuk
kebohongan KNPB kepada masyarakat Papua.
Karena inilah
membuat saya sadar dan tidak percaya lagi dengan kebohongan yang dilakukan oleh
KNPB, mereka telah berani membohongi masyarakat kita sendiri, anak-anak,
mahasiswa, pemuda dan perempuan Papua semua jadi korban, selama ini mereka
telah membohongi kita, yang kita butuhkan saat ini adalah kebebasan dari
kebodohan dan ketinggalan pembangunan.
Dengan tulisan ini
saya sampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua baik orang asli
Papua maupun pendatang, saya minta maaf atas kekeliruan saya selama bergabung
dengan KNPB, ini karena ketidak tahuan saya semata, dan saat ini saya sudah tau
dan mengerti semua yang dilakukan KNPB adalah keliru dan penuh kebohongan,
sudah seharusnya juga saya memberitahukan kepada kita semua untuk menghapus
dosa dan keliruan saya selama ini, saya mengajak untuk tidak pernah terlibat
dengan aksi KNPB karena semuanya hanyalah kebohongan yang bertujuan untuk
kepentingan pribadi saja.
0 komentar:
Posting Komentar