Juli 18, 2016
0
Suarasagunews.com.- Terkait rencana demo yang akan digelar Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Lapangan Trikora, Abepura pada 14 Juli mendatang ditanggapi Ketua DPR Papua, Yunus Wonda.

         Bahkan, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda berpesan kepada rakyat yang akan melakukan demo agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan pemerintah.

         Kepada semua rakyat yang besok melakukan demo bakar batu atau ibadah, pertama kami sampaikan lakukan aktivitas jangan sampai menghalangi aktivitas masyarakat dan pemerintah tetap berjalan, rakyat mau seperti apa, silahkan saja,” Kata Yanus  Wonda saat di temui di RM Bali Hai, Jayapura. Selasa ( 12/7 ).             

          Yanus Wonda mengingatkan agar tetap menjaga situasi keamanan. Demo tidak dilakukan dengan cara – cara yang frontal, tetapi dilakukan dengan bberetika, sopqan dan santun kepada semua agar tetep nyaman dan tenang.

          Yanus mengharapkaan agar demo tidak mengganggu kepentingan umum, terutma lalu lintas agar berjalan dengan aman , lancar dan damai sehingga semua orang yang lewat tidak terganggu. 

          ” Kami harap tidak ada tindakan – tindakan lain , apa lagi sampai mengibarkan bintang kejora . Itu yang kami harap dan tidak melakukan hal – hal itu . Yang hadir , ya hadir dengan rasa tanggung jawab dan juga bisa memberikan kenyamanan kepada lingkungan , dimana saja katanya.

         Apakah mereka akan demo ke DPR Papua ? Yanus Wonda mengakui dari informasi yang diterimanya , mereka hanya melakukan bakar batu atau ibadah bersama di Lapangan Trikora , Abepura , tidak sampai ke DPR Papua .

          “ Kalau tidak salah bentuknya ibadah . Kita lihat tidak dalam posisi turun ke jalan, karena kami sendiri tidak mendapat surat , tapi kebetulan saya mendapat selebaran di jalan , itu berupa ibadah di Lapangan Trikora,” ujarnya.

          Untuk itu , pihaknya meminta kepada semua aparat di lapangan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik , bukan justru membatasi . “ saya minta kepada semua aparat , ya saya piker cara untuk menghentikan orang dengan cara – cara membatasi , saya rasa itu harus dikurangi ,” katanya.
          Apa lagi , kata Yanus Wonda , ketika membatasi mereka dalam menyampaikan aspirasi , membuat pihak – pihak dari luar negeri memberikan perhatian ke Papua yang memberikan kesan bahwa Papua tertutup adalah benar . “ Itu tidak boleh terjadi,”  tandasnya.

           Politisi dari Partai Demokrat ini mengharapkan justru harus meyakinkan kepada semua pihak termasuk negara – negara yang selama ini melibat Papua bahwa demokrasi di Papua terbuka.

           “ Ketika harus memberikan keyakinan itu . Biarkan orang datang  menyampaikan  aspirasi , hari ini mereka sampaikan asiprasi merdeka , Tetapi demokrasi tidak boleh dihentikan .

           Justru itu , hari ini kami bicara demokrasi , tapi realita hari ini di Papua tidak seperti itu , justru dengan sifat seperti itu membuat negare – negera luar semakin yakin bahwa benar –benar di Papua itu dibuka , bahwa memberikan keyakinan itu kepada mereka ,” paparnya.

            Untuk itu , ia berharap kepada aparat keamanan dapat melakukan tugas pengamanan agar mereka tidak anarkis. “ Jika mereka anarkis , silahkan mereka pegang dan bawa mereka,” tandasnya.

         Ada rencana DPR Papua melihat langsung demo itu? Yunus Wonda mengakui tidak ada dan pihaknya tentu bersikap netral dan tidak ada surat permintaan untuk mereka demo ke DPR Papua.

         Yunus Wonda Mengajak semua pihak untuk tidak menutup atau membungkam demokrasi di papua. “Jangan sampai membungkam demokrasi karena justru itu meyakinkan kepada negara-negara luar bahwa bagaimana Papua tertutup. Itu yang tidak boleh,” ujarnya.

         Terkait dengan maklumat Kapolda Papua, Yunus Wonda mengatakan bahwa hal itu ada sisi positif dan negative. Ia menilai jika aturan di negara ini tidak mengenal dengan maklumat, tetapi itu lebih bersifat himbauan saja.

         “Tapi, saya pikir hal-hal itu tidak akan membuat sesuatu yang buruk, karena justru anak-anak yang hari ini demo KNPB, itu harus hati-hati, yang mereka mau itu mereka ditangkap, karena ketika mereka ditangkap, detik itu juga keluar ke seluruh dunia. Jadi, ini harus kita hati-hati, “tandasnya

         Yang penting tugas aparat keamanan adalah mengamankan dan memberikan ruang demokrasi yang bebas, karena ini adalah rakyat sipil yang harus didengar, terlepas dia datang dari bendera warna apa itu tidak ada urusan.

         Sebagai DPRP, imbuh Yunus Wonda, siapapun yang datang ke DPRPadalah rakyat yang harus diterima, tanpa melihat warna dan benderanya, sepanjang tertib danaman.

0 komentar:

Posting Komentar