Desember 29, 2015
0
Suarasagunews.com- Selasa 29 Desember 2015. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kembali terjadi di tanah papua sekaligus merubah momen Natal yang diperingati oleh umat kristen sedunia sebagai hari kelahiran Yesus Kristus menjadi hari Duka Nasional dan Internasional pasca penyerangan yang dilakuan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kelompok Papua Merdeka lainya di Kabupaten Puncak Jaya Kecamatan Sinak. Papua.

Kasus Penyerangan tersebut sempat dilirik oleh sebagaian besar Negara-Negara Didunia dan umat Kristen protestan serta Kristen Khatolik Sedunia, mereka mengutuk keras penyerangan yang dilakuan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan gerakan Separatis lainya di tanah papua.

Dalan situs berita luar negeri, kutukan terhadap Organisasi Papua Merdeka itu Nampak membanjiri berbagai komentar dari kalangan masyarakat Dunia yang mengatakan bahwa, Organisasi Papua merdeka (OPM) dan gerakan separatis lainya, sangat tidak menghargai hari kelahiran Yesus Kristus Bagi umat Kristen sedunia. Untuk itu umat kristen sedunia sedang mengadakan Doa bersama guna mengutuk keras Organisasi Papua Merdeka karena sama sekali tidak menghargai hari Natal.

Dari komentar lainya juga mengatakan bahwa Organisasi papua merdeka (OPM) dan organisasi sejenis lainya, bersuara untuk pelanggaran Hak asasi manusia di Bumi Papua tetapi tidak memahami akan pengertian Hak asasi manusia itu seakan-akan Hak asasi manusia hanya berlaku bagi Organisasi Papua merdeka itu saja.

Sebagai contoh, ketika seorang anggota separatis atau anggota organisasi Papua Merdeka lainya di tembak oleh aparat TNI-POLRI, karena melakukan pelanggaran berat seperti melanggar kedaulatan NKRI yang berujung pada kontak senjata dengan aparat TNI-POLRI, seluruh pemangku kepentingan ditanah papua bersuara mulai dari pemerintahan hingga sampai pada gereja. Namun ketika sebaliknya anggota TNI atau POLRI di ditembak oleh anggota separatis atau anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) semuanya pada diam seakan-akan masabodoh. Pertanyaanya apakah Hak asasi manusia hanya berlaku untuk separatis dan organisasi papua ataukah untuk semua manusia yang hidup didunia ini.

Sejak lahir setiap manusia sudah mempunyai hak asasi yang dijunjung tinggi serta diakui semua orang. Hak tersebut lebih penting dibandingkan hak seorang penguasa ataupun raja. Hak asasi itu sendiri berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada seluruh manusia. Akan tetapi, pada saat ini sudah banyak hak asasi yang dilanggar oleh manusia guna mempertahankan hak pribadinya. Hak dapat diartikan sebagai kekuasaan dalam melakukan sesuatu atau kepunyaan, sedangkan asasi adalah hal yang utama, dasar. Sehingga hak asasi manusia atau sering disebut sebagai HAM dapat diartikan sebagai kepunyaan atau milik yang bersifat pokok dan melekat pada setiap insan sebagai anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Untuk itu, dengan adanya pasca penyerangan tersebut, secara tidak langsung telah menghambat perjuangan papua merdeka dan perjuangan papua merdeka itu pun telah dicoret dari daftar tunggu di gedung putih PBB. Kami mengutuk keras pelanggaran HAM yang dilakukan oleh separatis dan organisasi papua merdeka di puncak jaya papua terhadap anggota POLRI. Kasus ini termasuk pelanggaran HAM berat karena HAM bukan saja berlaku bagi Organisasi Papua Merdeka melainkan semua orang yang hidup didunia ini termasuk anggota POLRI yang tertembak itu juga.

0 komentar:

Posting Komentar