SUARA SAGU NEWS- Ketua Forum Koordinasi Putra Putri Purnawirawan
Indonesia (FKPPI) Papua, yang juga anggota DPR Papua, Yan Ayomi
mengatakan, Pasific Island Forum (PIF) yang dilaksanakan di Port
Moresby, Papua Nugini, Senin-Jumat (7-11/9/2015) lalu tak membicarakan
atau membahas masalah Papua merdeka.
Ia mengatakan, PIF ini adalah organisasi yang didirikan negara –
negara di kawasan Pasifik dalam rangka kerajasama untuk pembangunan,
sosial budaya di kalangan negara – negara Pasifik.
“Jadi lebih banyak bicara masalah kesejahteraan bangsa – bangsa di
Pasific. Kalau ada kelompok yang menghubungkan PIF ini dengan Papua
merdeka, itu tak benar. Ini provokasi yang menyesatkan masyarakat
Papua,” kata Yan Ayomi.
Menurutnya, negara – negara di Pasifik tahu jika Papua bagian dari
NKRI, lewat Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 dan ditetapkan lewat
sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Resolusi dewan keamanan PBB tentang Papua sah bagian NKRI, hingga
kini masih berlaku. Tak bisa diganggu negara – negara di Pasifik. Dalam
kunjungan duta besar dari berbagai negara ke DPRP, hanya bicara masalah
Otsus. Tak pernah bicara soal Papua merdeka. Saya menyesal kalau ada
pihak yang memprovokasi masyarakat dengan janji Papua merdeka,” ucapnya.
Katanya, tak perlu lagi bicara hal itu. Kini orang Papua harus
memikirkan bagaimana memanfaatkan perhatian Pemeritah Pusat lewat dana
Otsus untuk membangun Papua.
“Orang Papua harus punya mimpi suatu saat bisa memimpimpin negara
ini. Kini lupakan merdeka itu. Kelompok yang membuat issu Papua merdeka,
stop merugikan orang Papua. Orang Papua bisa seperti orang di daerah
lain kalau mau melupakan Papua merdeka. Masyarakat jangan terpengaruh
issu yang dikembangkan kelompok tertentu mengenai perjuangan Papua
merdeka melalui PIF,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Papua, Ramses Ohee juga
mengatakan hal yang sama. Menurutnya, masyarakat Papua jangan
terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung-jawab mengenai Papua Merdeka
dan PIF itu.
0 komentar:
Posting Komentar