September 14, 2015
9
Sperti yang dikatakan Perdana Menteri Oneil Dia memberi jaminan bahwa Papua Nugini akan mendorong Agenda Papua Barat, tetapi dia menyatakan dengan jelas bahwa itu akan dilakukan bersatu dengan Pacifik dan tidak dipisahkan. Pemimpin TROIKA dan masyarakat sipil mengajukan desakan ke pemimpin PNG, Marshall dan Palau untuk menggalang dukungan politik untuk agenda ini, ketika mereka pertemuan di Port Moresby kemarin.

Perlu kita ketahui masa depan papua sudah jelas, bahwa masyarakat papua sudah sadar tidak mau di tipu dan di janji-janjikan sudah lebih dari 50 tahun Papua hanya dijanji dan banyak negara luar yang menjamin papua akan terlepas dari indonesia, itu hanya janji-janji yang membuat rakyat papua selalu ketinggalan karena hanya berpikir ttg isu papua akan merdeka, papua akan memisahkan diri, dan lain-lainnya, ini yang membuat rakyat papua selalu  ketinggalan pengetahuan,  janji-janji yang hanya membuat masyarakat papua semakin ketinggalan, masyarakat harus sadar bahwa janji itu hanya membuat suatu pengharapan, terkait dengan fakta-fakta apa lagi yg akan dicari? banyak pembunuhan dan pembantaian -pembantaian yg dilakukan oleh kelompok2 TPN-OPM, KNPB, bahkan tidak jarang aksi anarkisme dan kriminalitas  yang sering dilakukan oleh KNPB, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh peminpin KNPB Victor Yeimo yang menculik dan melakukan pelecehan terhadap anak perempuan di jayapura.
KNPB sendiri dan beberapa oknum elit politik sering memutar balikan fakta dan menyudutkan pihak kepolisian untuk menyebarkan kebohongan dan tipu-tipu terhadap masyarakat, Kita patut bersyukur atas mukjizat Tuhan Yesus yang sampai hari ini kita masih dapat mengenang kembali saat bersejarah yang dialami Mace dan Pace, 52 tahun yang lalu. Moment penting saat mereka berjuang bersama menyatukan wilayah Irian Barat (Papua dan Papua Barat) sebagai bagian dari wilayah NKRI. Tuhan telah menunjukan mukjizatnya dengan Referendum yang telah dilakukan oleh segenap warga Papua pada waktu itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan hakekat penentuan nasib bangsa Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969. 52 tahun telah berlalu, ada saja pihak dan oknum asing yang sengaja memanfaatkan rakyat papua sendiri untuk berkonflik demi kepentingan pribadinya. Sehingga tak jarang kita melihat terjadinya disfusi sejarah yang telah Tuhan berikan kepada tanah Papua untuk mengaburkan generasi muda Papua yang belum sepenuhnya memahami sejarah, hakekat dan harapan bersama dalam PEPERA guna memajukan Bangsa Indonesia.

9 komentar:

  1. sejarah sudah membuktikan papua adalah NKRI.

    BalasHapus
  2. tanda-tanda dunia kiamat sudah terjadi dimana-mana. sekarang kita tidak boleh memikirkan akan hal papua merdeka atau memisahkan diri dari NKRI. yang sekarang kita pikirkan adalah apakah dunia kiamat saudara dan saya bisa masuk kedalam kerajaan Sorga atau tidak. karena yang dimaksud dengan papua merdeka adalah merdeka Rohani bukan Merdeka Jasmani.

    BalasHapus
  3. itulagi lagi ade prisca. nanti orang bilang apa untuk kita, indonesia sudah kasih sekolah kitong sampai dengan kitong pintar-pintar baru kitong mau bale piring dari indonesia lagi itu bagaimana. seharusnya kitong berterima kasih sama indonesia.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. saya tidak mau kita merdeka. karena kalau kita merdeka, nanti kita sama dengan negara timor leste yang sampai dengan saat ini masih dilanda dengan melarat dan miskin.

    BalasHapus
  6. untuk apa negara papua newguinea angkat suara soal papua merdeka. negara papua newguinea sendiri saja belum merdeka penuh kok. urus dulu negara mu sampai merdeka penuh baru angkat suara urus papua.

    BalasHapus
  7. Benar tu. PNG itu masih dibawah pemerintahan Australia dan belum merdeka penuh. Trus kalu PNG mau urus Papua merdeka, keliru namanya

    BalasHapus
  8. Mari kita lihat sebuah Negara di benua Afrika sana yang juga baru resmi menjadi sebuah Negara yakni Sudan Selatan. Sekedar informasi, Sudan Selatan resmi merdeka dari Negara induknya Republik Sudan pada 9 Juli 2011. Negara yang beribukota di Juba ini berhasil mencapai kemerdekaannya setelah berjuang sejak tahun 1955 dan melewati perang sipil berdarah darah sebanyak dua kali dan akhirnya mendapatkan kemerdekaannya lewat referendum. Layaknya Papua, wilayah Sudan Selatan merupakan wilayah yang kaya sumber daya alam terutama minyak bumi sehingga menjadikan Negara baru ini punya potensi yang menjanjikan.

    Namun apa yang terjadi, situasi di Sudan Selatan tidak lebih baik dari situasi saat mereka masih bergabung dengan Negara Sudan, Negara Sudan Selatan saat ini justru makin terjerumus dan terperosok dengan konflik perang saudara yang berlarut larut sampai saat ini. Konflik perang saudara ini juga diperkeruh dengan perselisihan suku yaitu antara Suku Dinka dengan Suku Nuer. Suku Dinka merupakan representasi Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit, sedangkan Suku Nuer merupakan representasi dari bekas Wakil Presiden yang menjadi pimpinan pemberontak Riek Machar. Konflik yang semakin berlarut larut hingga saat ini mengakibatkan tujuan yang diperjuangkan selama ini menjadi sia sia dan yang menjadi korban adalah masyarakatnya dan yang mendapatkan keuntungan tentu saja pihak asing.

    BalasHapus