April 28, 2018
0


Zonapapuanews.- Jayapura.-

1. PENDAHULUAN.

Syalom, Tuhan memberkati kita semua Bapak. Perkenalkan saya adalah salah seorang putra asli Papua, ayah saya berasal dari Nabire dan ibu saya asli dari Biak. Namun sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak karena dalam surat saya sekarang saya tidak dapat memperkenalkan diri saya secara detail.

Bapak Socratez yang saya hormati, saya selalu mengikuti setiap tulisan-tulisan Bapak akhir-akhir ini yang selalu bersuara atau berpendapat menuntut adanya keadilan diatas tanah Papua yang kita cintai ini dan selalu mengangkat tentang pelanggaran HAM yang menurut Bapak terjadi diatas tanah yang kita cintai ini.

Saya bukan seorang yang pintar, saat ini saya masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi dikota Jayapura jadi ijinkanlah saya juga ikut berpendat karena menurut saya negara kita ini adalah negara yang bebas dan semua orang mempunyai hak berpendapat asalkan tetap dalam aturan dan norma-norma yang berlaku.

2. PENDAPAT SAYA TENTANG PAPUA DAN INDONESIA.

Sudah hampir lama sejak saya kecil hingga sekarang saya selalu mendengar cerita tentang Papua dan perjuangan kita bangsa Papua sendiri, saya tidak pernah menyangkal asal-usul saya dari mana? Kulit saya hitam rambut saya keriting namun senyum diwajah saya tetap manis. Senyum manis diwajah saya ini tidak terlepas dari peran pemerintah Indonesia yang selalu menyediakan sarana pendidikan bagi saya dan juga anak-anak Papua yang lainnya. Yang akhirnya bisa membuat kita anak-anak Papua bisa melihat indahnya dunia dengan tau membaca dan menulis.

Bapak Socratez yang terhormat, dalam tulisan bapak pada hari jumat lalu (27 April 2018) Bapak mengkritik ulah segelintir orang yang menghina salah satu tokoh dari Papua. Dalam tulisan Bapak, Bapak berkata bahwa "kita (Papua) sebagai bangsa yang bermartabat tidak harus membalas dengan cara-cara bangsa lalim ini,"

Saya sangat setuju dengan pendapat Bapak bahwa kita orang Papua adalah bangsa yang bermartabat tapi apakah dengan selalu berteriak dan bersuara menuntut keadilan dari pemerintahan Indonesia adalah hal yang benar yang menunjukan bahwa kita adalah bangsa yang bermartabat?

Bapak mengatakan pelanggaran HAM terjadi di Papua akibat ulah dari Indonesia tapi apakah Bapak tidak menyadari bahwa saudara-saudara kita yang masih berjuang di hutan sana melakukan hal yang sama seperti yang Bapak teriakkan kepada Indonesia.

Marilah saya mengajak Bapak kembali lagi untuk melihat Papua yang sekarang, Papua semakin berkembang, pembangunan semakin maju dan kita orang asli Papua pun sudah bisa bersaing dengan saudara-saudara kita yang dari luar dalam bidang apapun, lalu HAM milik siapa yang dilanggar?

Banyak saudara-saudara kita dari luar Papua yang datang untuk berusaha memajukan generasi muda kita walaupun mereka harus rela tinggalkan kehidupan mereka yang nyaman dikota dan harus tinggal di daerah pedalaman demi adik-adik kita supaya bisa mendapatkan pendidikan yang layak tapi apa yang mereka terima? Saudara-saudara kita yang masih berjuang dihutan sana dengan tega melakukan tindakan-tindakan yang melanggar Hak Asasi mereka, kenapa Bapak hanya diam melihat itu? Kenapa Bapak tidak berteriak menuntut pelanggaran HAM yang mereka alami?

Dengan tulisan ini saya hanya ingin menunjukan kepada Bapak bahwa Papua yang sekarang bukan seperti apa yang ada didalam benaknya Bapak saja. Dan saya juga ingin menunjukan bahwa kita orang Papua adalah orang-orang yang bermartabat yang masih memegang teguh ajaran agama kita.

Saya seorang Kristen sama seperti bapak, sebelumnya maaf tidak ada maksud saya untuk menggurui tapi yang orang tua saya ajari saya dari kecil adalah "Kasihilah Musuhmu dan berkatilah mereka".
"Hak pembalasan bukan Hak Manusia tetapi merupakan Hak Tuhan".
Kalau memang bapak mengganggap negara ini adalah musuh Bapak, sebaiknya Bapak berdoa untuk negara Indonesia ini agar bisa membangun Papua lebih baik lagi.

Bukan Bapak menebar kebencian lewat tulisan Bapak terhadap bangsa dan negara ini. Di akhir tulisan saya. Saya ingin mengutip satu ayat firman Tuhan dari Alkitab.

Roma 13 : 1 - 2 yang berbunyi; KEPATUHAN TERHADAP PEMERINTAH.
"1. Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Demikian surat terbuka saya ini untuk Bapak Socratez Yoman yang terhormat semoga bermanfaat buat kita semua rakyat Papua.

Tuhan Yesus memberkati Bapak, saya dan kita semua di Papua.


Abepura. 28/4/2018. ***zpn****

0 komentar:

Posting Komentar