Zonapapuanews.- Jayapura.-
1. PENDAHULUAN.
Syalom, Tuhan
memberkati kita semua Bapak. Perkenalkan saya adalah salah seorang putra asli
Papua, ayah saya berasal dari Nabire dan ibu saya asli dari Biak. Namun
sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak karena dalam
surat saya sekarang saya tidak dapat memperkenalkan diri saya secara detail.
Bapak Socratez yang
saya hormati, saya selalu mengikuti setiap tulisan-tulisan Bapak akhir-akhir
ini yang selalu bersuara atau berpendapat menuntut adanya keadilan diatas tanah
Papua yang kita cintai ini dan selalu mengangkat tentang pelanggaran HAM yang
menurut Bapak terjadi diatas tanah yang kita cintai ini.
Saya bukan seorang
yang pintar, saat ini saya masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan
tinggi dikota Jayapura jadi ijinkanlah saya juga ikut berpendat karena menurut
saya negara kita ini adalah negara yang bebas dan semua orang mempunyai hak
berpendapat asalkan tetap dalam aturan dan norma-norma yang berlaku.
2. PENDAPAT SAYA TENTANG PAPUA DAN INDONESIA.
Sudah hampir lama
sejak saya kecil hingga sekarang saya selalu mendengar cerita tentang Papua dan
perjuangan kita bangsa Papua sendiri, saya tidak pernah menyangkal asal-usul
saya dari mana? Kulit saya hitam rambut saya keriting namun senyum diwajah saya
tetap manis. Senyum manis diwajah saya ini tidak terlepas dari peran pemerintah
Indonesia yang selalu menyediakan sarana pendidikan bagi saya dan juga
anak-anak Papua yang lainnya. Yang akhirnya bisa membuat kita anak-anak Papua
bisa melihat indahnya dunia dengan tau membaca dan menulis.
Bapak Socratez yang
terhormat, dalam tulisan bapak pada hari jumat lalu (27 April 2018) Bapak
mengkritik ulah segelintir orang yang menghina salah satu tokoh dari Papua.
Dalam tulisan Bapak, Bapak berkata bahwa "kita (Papua) sebagai bangsa yang
bermartabat tidak harus membalas dengan cara-cara bangsa lalim ini,"
Saya sangat setuju
dengan pendapat Bapak bahwa kita orang Papua adalah bangsa yang bermartabat
tapi apakah dengan selalu berteriak dan bersuara menuntut keadilan dari
pemerintahan Indonesia adalah hal yang benar yang menunjukan bahwa kita adalah
bangsa yang bermartabat?
Bapak mengatakan
pelanggaran HAM terjadi di Papua akibat ulah dari Indonesia tapi apakah Bapak
tidak menyadari bahwa saudara-saudara kita yang masih berjuang di hutan sana
melakukan hal yang sama seperti yang Bapak teriakkan kepada Indonesia.
Marilah saya
mengajak Bapak kembali lagi untuk melihat Papua yang sekarang, Papua semakin
berkembang, pembangunan semakin maju dan kita orang asli Papua pun sudah bisa
bersaing dengan saudara-saudara kita yang dari luar dalam bidang apapun, lalu
HAM milik siapa yang dilanggar?
Banyak
saudara-saudara kita dari luar Papua yang datang untuk berusaha memajukan
generasi muda kita walaupun mereka harus rela tinggalkan kehidupan mereka yang
nyaman dikota dan harus tinggal di daerah pedalaman demi adik-adik kita supaya
bisa mendapatkan pendidikan yang layak tapi apa yang mereka terima?
Saudara-saudara kita yang masih berjuang dihutan sana dengan tega melakukan
tindakan-tindakan yang melanggar Hak Asasi mereka, kenapa Bapak hanya diam
melihat itu? Kenapa Bapak tidak berteriak menuntut pelanggaran HAM yang mereka
alami?
Dengan tulisan ini
saya hanya ingin menunjukan kepada Bapak bahwa Papua yang sekarang bukan
seperti apa yang ada didalam benaknya Bapak saja. Dan saya juga ingin
menunjukan bahwa kita orang Papua adalah orang-orang yang bermartabat yang
masih memegang teguh ajaran agama kita.
Saya seorang Kristen
sama seperti bapak, sebelumnya maaf tidak ada maksud saya untuk menggurui tapi
yang orang tua saya ajari saya dari kecil adalah "Kasihilah Musuhmu dan
berkatilah mereka".
"Hak pembalasan
bukan Hak Manusia tetapi merupakan Hak Tuhan".
Kalau memang bapak
mengganggap negara ini adalah musuh Bapak, sebaiknya Bapak berdoa untuk negara
Indonesia ini agar bisa membangun Papua lebih baik lagi.
Bukan Bapak menebar
kebencian lewat tulisan Bapak terhadap bangsa dan negara ini. Di akhir tulisan
saya. Saya ingin mengutip satu ayat firman Tuhan dari Alkitab.
Roma 13 : 1 - 2 yang berbunyi; KEPATUHAN TERHADAP
PEMERINTAH.
"1. Tiap-tiap
orang harus takluk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak ada pemerintah
yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan
oleh Allah.
2. Sebab itu
barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang
melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Demikian surat
terbuka saya ini untuk Bapak Socratez Yoman yang terhormat semoga bermanfaat
buat kita semua rakyat Papua.
Tuhan Yesus memberkati
Bapak, saya dan kita semua di Papua.
Abepura. 28/4/2018.
***zpn****
0 komentar:
Posting Komentar