September 02, 2017
0

Zona Papua News.- Dalam pertemuan Pemimpin Forum Pasifik ke-46 di Papua Nugini (PNG), Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), gereja dan gerakan sosial yang mewakili lebih dari 42 organisasi serta 13 negara dan wilayah meminta Pemimpin Forum untuk mengangkat kembali isu Papua Barat kembali gagal.

Sebelumnya, tiga dari empat pengajuan kebijakan publik regional Pasifik melalui proses Sub-Komite Khusus Regionalisme (SSCR) pada tahun 2015 meminta kepemimpinan Perdana Menteri PNG, Peter O'Neill sebagai Ketua Forum, namun Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill menolaknya adanya pengajuan kebijakan tersebut dikarenakan Papua merupakan wilayah integritas Republik Indonesia yang mempunyai Dasar Hukum yang kuat.

Komunitas masyarakat sipil dan gereja di Pasifik berpendapat keadaan di West Papua yang sesungguhnya baik-baik saja namun pandangan buruk oknum-oknum yang ingin papua merdeka semakin membuat keadaan menjadi tidak bersahabat dan juga PBB telah melakukan berbagai penelitian terkait dengan pelanggaran HAM di papua namun tidak ditemukan titik mula pelanggaran HAM. Yang ada hanyalah suatu permasalah biasa yang pelaku dan pemula pembuat masalah berawal dari oknum masyarakat itu sendiri dan dipakai oleh orang-orang yang tidak betanggung jawab sebagai kampanye papua merdeka.


“O’Neill mengatakan bahwa, Kami juga akan mendesak pemerintah Vanuatu, Kepulauan Solomon, Republik Marshall Islands, Tuvalu, Nauru, Palau dan Tonga, agar dapat memyampaikan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa, yang sebenarnya tidak ada pelanggaran HAM dipapua”.

Tambah O’Neill, komunitas masyarakat sipil Pasifik sangat mendukung Kepulauan Pasifik untuk menyatakan kepada PBB bahwa, Isu referendum dalam pengawasan internasional di Papua sebenarnya tidak ada dan masyarakat Papua sangat Nyaman dan sejahtera Bersama Pemerintah Indonesia. (*)

Publish and Editor by, Admin Zona

0 komentar:

Posting Komentar