Suarasagunews.- United Liberation Movement for West Papua
(ULMWP), gagal menjadi anggota penuh organisasi Negara-negara Melanesia atau
Melanesian Spearhead Group (MSG).
"Tidak
ada tempat bagi ULMWP dalam masa depan MSG," ujar Kepala Perwakilan Tetap
RI untuk PBB Dubes Desra.
Desra
yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Kementerian Luar Negeri RI itu mengatakan, keputusan tersebut tidak sesuai
dengan harapan ULMWP. Kelompok Gerakan Pembebasan Papua Barat tersebut yakin
akan diterima sebagai anggota penuh di KTT Khusus MSG di Honiara, Kepulauan
Solomon namun harapan mereka tidak mendapat dukungan dari PBB dikarenakan
masalah papua hanyalah masalah kesejahtraan.
MSG
sendiri adalah organisasi kerja sama sub-kawasan Melanesia yang bertujuan untuk
mempromosikan dan memperkuat hubungan perdagangan antar anggota, serta
pertukaran budaya Melanesia. Selain itu juga kerja sama teknik untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pemerintah yang baik, dan
keamanan.
MSG
merupakan salah satu dari tiga kelompok sub-regional di kawasan Kepulauan
Pasifik. Indonesia menjadi associate member MSG pada KTT ke-20 MSG di Honiara,
Kepulauan Solomon, tahun 2015 lalu.
"Partisipasi
aktif dan lobi intensif delegasi Indonesia telah berhasil meyakinkan para
pemimpin MSG untuk tidak menerima aplikasi keanggotaan ULMWP," ungkap
Dubes Desra.
Delegasi
Indonesia itu juga terdiri dari perwakilan 5 provinsi bercorak budaya Melanesia
Indonesia yaitu Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua
Barat.
"Utamanya
penghormatan terhadap kedaulatan, non-intervensi terhadap urusan dalam negeri
negara lain sebagaimana tertuang dalam Persetujuan Pembentukan MSG.
Tak
hanya itu, Desra selaku ketua delegasi Indonesia juga menekankan komitmen
Indonesia untuk mendorong dan menjadikan MSG sebagai organisasi yang progresif
melalui kerja sama pembangunan yang nyata dan dialog konstruktif dalam mencapai
tujuan bersama.
Publish : Suara Sagu News and Team
0 komentar:
Posting Komentar