Suarasagunews.com.-
Pemikiran keliru oleh kelompok orang maupun oraganisasi yang selama ini membuat
aksi-aksi brutal di provonsi papua terkait dengan perjuangan papua merdeka
adalah sebuah kegiatan untuk mencari keuntungan demi kepentingan organisasi
maupun individu.
Pemerintah indonesia terus dan terus digempur dengan
berbagai macam cara mulai dari pelanggaran HAM hingga permasalah yang
dipalsukan dan dipublikasikan ke media.
Namun maksud dari organisasi kelompok anti pemerintah itu
terus lawan oleh pemerintah dengan memberikan perhatian khusus kepada orang asli
papua mulai dari pendidikan, kesehatan hingga pemabangunan.
Hal ini terbukti dari salah satu program pemerintah
indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KK) yang dalam waktu
dekat akan menyalurkan sebanyak 5.000 kapal penangkap ikan berukuran 35 gross
tone ke bawah untuk para nelayan di seluruh wilayah Indonesia termasuk provinsi
papua yang notabenenya didiami oleh orang asli papua.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementrian
Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo di Timika mengatakan, “pemberian bantuan
kapal penangkap ikan tersebut agar para nelayan orang asli papua di provinsi
papua dapat memanfaatkan potensi sumber daya kelautan guna meningkatkan
kesejahteraan mereka”.
"Total kapal yang nanti akan kita bagikan sebanyak 5.000 unit berbagai
ukuran. Kita juga akan membantu fasilitas lain untuk meningkatkan kualitas
produksi nelayan seperti freezer (lemari pendingin) untuk tempat penyimpanan
ikan dan alat tangkap seperti jaring dan lainnya," jelas Nilanto.
Nilanto berharap agar para nelayan lokal di Mimika yang nantinya akan menerima
bantuan kapal penangkap ikan tersebut agar dapat memanfaatkan secara maksimal
untuk mengelola potensi perikanan yang sangat kaya di wilayah pesisir Mimika.
Sebelumnya anggota DPR Papua Wilhelmus Pigai mengatakan tahun ini Provinsi
Papua menerima bantuan kapal penangkap ikan sebanyak 120 unit dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
“Pemberian bantuan kapal penangkap ikan kepada para nelayan lokal di Papua
tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap Orang asli Papua” Tutur
Wilhemus.
0 komentar:
Posting Komentar