Suarasagunews.- Setelah Kelly Kwalik pemimpin separatis Papua meninggal beberapa waktu lalu, ternyata tidak menghentikan aksi separatisme di Papua. kelompok separatis Papua masih terus melakukan berbagai manuver perjuangan politik, diplomasi dan tindakan bersenjata.
Kita bisa melihat
bersama-sama tindakan perjuangan mereka untuk melepaskan diri dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia, seperti dengan melakukan demonstrasi menuntut
referendum, masyarakat internasional untuk memobilisasi dukungan bagi
perjuangan untuk mendapatkan perhatian dan melakukan kekerasan untuk
menciptakan ketidakstabilan, keamanan bersenjata. Seperti penembakan terhadap
anggota keamanan saat sedang mengawal jalanya proses pesta demokrasi Pilkada di
kabupaten Puncak Jaya dan serangan lainya terhadap masyarakat sipil baru-baru
ini.
Sebagai negara
berdaulat, maka setiap bentuk separatisme yang ingin memisahkan diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus diberantas. Oleh karena itu, perlunya
tindakan tegas dari pemerintah atau aparat keamanan untuk menanganinya. Karena
tindakan separatisme sangat berbahaya bagi keselamatan orang dan mengancam
integrasi nasional.
Separatis tindakan
berbahaya seperti terorisme dan isis, sehingga pelaku separatisme harus
ditangani dengan tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku. Kebutuhan aturan
pendekatan hukum untuk menyelamatkan integritas virus separatisme NKRI. Jangan
biarkan separatisme merajalela dan terus menggerogoti negara ini. Bagi bangsa
Indonesia, Tanah Air adalah harga tetap, jadi tidak peduli seberapa kecil
benih-benih separatisme harus ditekan dan diberantas sampai akar.
Dalam penanganan
separatisme, di samping penegakan hukum, harus disertai dengan peningkatan
keamanan dan perhatian pada aspek sosial ekonomi dan pengembangan masyarakat.
Dari aspek kondisi keamanan, aparat keamanan (TNI / Polri) diharapkan untuk
menciptakan kondisi yang kondusif dan memberikan keamanan kepada masyarakat
Papua.
Aparat keamanan juga
harus bekerja ekstra keras dengan profesionalisme dan disiplin berdasarkan dan
menghindari pelanggaran hak asasi manusia tidak peduli seberapa kecil. Dari
aspek sosial ekonomi, pemerintah harus mampu membawa keadilan bagi pengembangan
masyarakat Papua, seperti dengan mendirikan ketersediaan makanan, tempat
tinggal, fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, listrik dan
infrastruktur lainnya.
Demikian pula,
pelaksanaan otonomi khusus telah dilaksanakan sejauh ini, harus terus
dievaluasi dan diperbaiki sebelum pelaksanaan agar lebih baik dan menyentuh
kehidupan orang Papua. Mulai pemerintah provinsi Papua ke tingkat desa harus
mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dari segala bentuk korupsi.
Pembangunan
benar-benar harus diperuntukkan bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil. Dari aspek pengembangan masyarakat, pemerintah diharapkan untuk
memberikan kesadaran, pemahaman dan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam bingkai Republik dan kebanggaan diri angkat dan wawasan tentang
kebangsaan Papua.
Baik pemerintah
pusat dan daerah harus mampu menarik simpati dan merebut hati rakyat dan
merangkul semua komponen masyarakat, termasuk pemimpin dan tetua adat Papua.
Dari mana akan mendapatkan dukungan dan simpati rakyat. Dari sini juga
diharapkan tumbuh kesadaran dari negara, sehingga rasa kebanggaan sebagai
bangsa dan integrasi sebagai bagian dari Homeland kuat.
0 komentar:
Posting Komentar