Oktober 13, 2016
0
Sauarasagunews.com.- Sejak Organisasi Papua Merdeka dibentuk oleh sekelompok orang yang berseberangan pendapat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah mengorbankan banyak Orang Papua hingga orang Papua tidak bersekolah dengan baik karena dipengaruhi oleh ucapan dan harapan serta janji-janji yang bohong.

Ucapan dan janji-janji bohong yang diberitakan oleh oragnisasi aktivis Papua Merdeka sudah barang tentu bukan merupakan suatu hal yang baru bagi masyarakat Papua melainkan merupakan lagu lama yang sengaja di nyanyikan kembali oleh kelopok –kelompok radikalisme anti pembangunan di papua selama ini.

Ada yang mengatakan bahwa Papua merdeka tahun 2000 ada juga yang mengatakan bahwa Papua merdeka tahun 2012. Semua itu hanayalah omongan hoax semata.

Damapaknya sangat beperngaruh kepada generasi penerus masa depan bangsa Indonesia di Papua. banyak sudah anak muda di Papua yang karena terpengaruh dan ikut-ukutan dengan informasi hoax tersebut, akibatkan banyak anak muda Papua yang  tidak bersekolah hingga terciptannya pengangguran yang berlimpah di papua.

Jika kita mengingat kembali segmen-segmen yang telah di keluarkan oleh para pelaku sejarah dan tokoh-tokoh Papua, yang sebenarnya terjadi dipapua adalah perebutan kedudukan antara kelompok anti pemerintah Indonesia yang satu dengan lainya dengan memakai nama Papua untuk mencapai tujuannya.

Pemerintah Indonesia telah banyak memberi perhatian khusus kepada Provinsi Papua dari berbagai arah pembangunan mulai dari membangun SDM orang asli Papua hingga pembangunan fisik namun apa boleh buat kebutuhan manusiawi seseorang adalah factor utama dari aksi kelompok anti pemerintah Indonesia seperti TPN/OPM, KNPB, dll.

Agar supaya generasi penenerus Negara Indonesia dipapua Berjaya dimasa yang akan datang, maka hindarkan diri dari aktivitas yang dilakukan oleh kelompok-kelompok anti pemerintah Indonesia dengan begitu, masa depan anak muda Indonesia dipapua akan Berjaya dimasa yang akan datang.

Goresan, curahan hati peduli
pembangunan anak muda Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar