November 11, 2015
0

Suarasagunews.com.- Rabu, 11 November 2015. Kunjungan tiga pemimpin organisasi jurnalis dan pers dari Inggris, Australia dan New York (Jane Wortthington, Edward Pittman dan Sumit Gilhotre). Kedatangan mereka ke Papua untuk mengetahui sejauh mana media asing bisa meliput dengan bebas di Papua. Sehari sebelum kedatangan para jurnalis tersebut di Papua, terjadi penghadangan dan pengrampasan yang dilakukan oleh anggota KNPB Papua atas perintah Ketua KNPB Papua Victor Yeimo. Terkait dengan itu, para jurnalis yang melakukan kunjungan ke papua ini telah mengetahui adanya sumber permasalahan yang terjadi di papua ini. Komentar para jurnalis bahwa, berita yang disebarluaskan melalui media online tentang perjuangan papua merdeka itu adalah berita bohong alis tipu-tipu. Nyatanya para jurnalis telah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri bahwa, papua aman-aman saja. Namun ada beberapa kasus-kasus besar yang terjadi di papua beberapa bulan terkhir ini seperti, pembunuhan tukang ojek disentani, penculikan WNI di perbatasan RI-PNG, pembunuhan pendeta di kota raja, pencurian motor, perampokan, penghadangan dan pengrampasan di jalan baru waena perumnas III, dan masih ada banyak lagi kasus lain yang tidak sempat disebut, itu semua berawal dari organisasi papua merdeka atau KNPB. Dimana kepercayaan masyarakat untuk mengumpulkan dana kepada organisasi terlarang ini sudah tidak ada lagi, maka salah satu jalan untuk mendapatkan uang demi menghidupi orang-orang papua yang ada diluar negeri dengan cara-cara kekerasan seperti ini. Dengan demikian sebagai catatan khusus bagi para jurnalis asing bahwa perjuangan kemerdekaan papua adalah tidak benar melainkan justru menjadi pemicu permasalahan yang terjadi selama ini sebab, sangat diherankan lagi bahwa kasus-kasus yang terjadi di papua ini, setelah dilakukan terdapat para pelaku yang ada kaitannya dengan organisasi papua merdeka atau yang lebih dikenal dengan nama KNPB itu.

0 komentar:

Posting Komentar