Suarasagunews.-.–
Tanggal 1 juli 2017 bukanlah hari kemerdekaan bagi rakyat papua karena pada
dasarnya masyarakat
papua sudah merdeka sejak tanggal
17 agustus 1945.
Apabila
tanggal 1 juli 2017 merupakan hari kemerdekaan
bagi bangsa papua fakta nyatanya adalah tidak, karena papua masih belum merdeka dan rakyat papua masih mencintai NKRI.
Kemerdekaan
yang sesungguhnya adalah kemerdekaan
dimana setiap warga negara sudah makmur dan tidak tertindas oleh pihak manapun,
selain itu bukti nyata bahwa kemerdekaan papua hanyalah omongan palsu dari Benny
Wenda.
Kembalinya simpatisan
TPN/OPM ke pangkuan NKRI adalah bukti
bahwa, masyarakat mantan simpatisan TPN/OPM sudah sadar akan
kebohongan yang dimainkan oleh Benny
Wenda bersama kaki tanganya yang
selama ini menyanyikan lagu lama
dengan alunan musik terbaru yang diarasemen oleh kelompok-kelompok tertentu.
Kebohongan Beny Wenda sengaja ditutup–tutupi
dengan kedok
memperjuangkan kemerdekaan papua
namun dibalik semuanya itu Ia hanya menginginkan uang
dari OAP tanpa harus bekerja untuk menafkahi
keluarganya yang berada bersama-sama denganya di luar negeri.
Jika kita merenungkan kembali sejak awal mulanya papua
bergabung dengan pemerintah indonesia melalui pepera yang diakui oleh PBB hingga
sekarang betapa beratnya perjuangan panjang pemerintah indonesia untuk
memajukan papua dari kata ketertinggalan. Papua yang dulunya gelap kini telah menjadi
terang dalam semua sudut pandang.
Kata ketetinggalan kini telah jauh dari setiap
individu rakyat papua. papua kini sejahtera aman dan mandiri.
Dengan kembalinya mantan simpatisan TPN/OPM ke NKRI semakin membuka mata
masyarakat papua bahwa yang sesungguhnya menjajah papua ialah Benny Wenda beserta
komplotanya yaitu KNPB,
ULMWP dan organisasi sejenis lainya. Mereka hanya memperalat rakyat papua tanpa ada
kejelasan yang pasti.
Dari pengamatan berbagai elemen masyarakat papua di
papua diketahui bahwa, sumbangan dana dari KNPB
yang kuncurkan kepada Beny Wenda
merupakan hasil dari kejahatan yang dilakukan oleh KNPB dengan modus meminta
sumbangan di jalan-jalan yang
mengatas namakan OAP sedang
mengalami musibah.
Hal
ini terbukti ketika salah seorang anggota KNPB yang sudah keluar dari
organisasi itu membenarkan bahwa kegiatan pengumpulan dana dilakukan dengan
mengatasnamakan OAP. selain itu,
hasil pengumpulan dana tidaklah diserahkan kepada masyarakat yang terkena
musibah melainkan digunakan untuk melakukan aksi KNPB serta menyetor langsung kepada Beny Wenda dan
kawa-kawanya du luar negeri
Publish and Editor,
suara sagu news and team
0 komentar:
Posting Komentar