Suarasagunews.-
Akhir-akhir ini beredar sebuah tulisan yang konon ditulis oleh Natalius Pigai,
seorang anggota Komnas HAM. Isinya adalah bahwa, kecuali petahana, ia lebih
punya peluang untuk menjadi Gubernur Papua. Salah satu alasannya adalah karena
“… Paulus itu bukan siapa-siapa di Papua, beliau putra terbaik namun asal dari
Kaimana Provinsi Papua Barat, tidak punya keluarga yang bisa diandalkan basis
pendukung keluarga tidak belum tahu dari mana beliau akan dapat suara kultural…
“
Kalau dibaca dengan
seksama, tulisan itu sesungguhnya adalah wujud kekecewaan sang penulis, bahwa
kenapa yang ditetapkan sebagai calon tunggal Partai Golkar sebagai gubernur
adalah Paulus Waterpauw atau biasa disapa kaka PW dan bukan malahan yang
ditetapkan sebagai calon tunggal dari Golkar adalah sang penulis.
Yang tahu mengapa kaka
PW dicalonkan oleh Partai Golkar adalah pengurus pusat partai itu sendiri.
Penjelasan yang sama juga tepat diberikan ketika partai politik lainnya akan
melakukan hal yang sama, yaitu meminta dan mendorong kaka Waterpauw sebagai
calon Gubernur Papua.
Pastinya, ada dua
kepentingan yang menjadi pertimbangan partai politik mengusung seseorang untuk
menjadi kepala daerah. Pertama adalah kepentingan nasional Indonesia, di mana
rakyat Papua dan khususnya Orang Asli Papua, termasuk di dalamnya. Kedua adalah
elektabilitas dari sang tokoh yang mereka pilih, yang dalam hal ini adalah kaka
Waterpauw. Artinya, pasti partai politik itu sudah melihat hasil-hasil survei
yang menunjukkan bahwa kaka waterpauw memiliki elektabilitas yang sangat
menjanjikan.
Khusus mengenai
klaim sang penulis bahwa kaka waterpauw tidak punya ‘keluarga’ di Papua,
biarlah rakyat Papua sendiri yang menilai. Semua partai tahu bahwa kaka
waterpauw adalah orang asli Papua dari Suku Kamoro di Kabupaten Mimika. Kalau
sang penulis tidak percaya, silahkan ke Mimika dan bertanya langsung pada
tokoh-tokoh Kamoro. Lebih dari itu, ada baiknya sang penulis membaca baik-baik
isi Undang-undang Otonomi Khusus Papua, khususnya tentang persyaratan menjadi
Gubernur Papua.
Sebetulnya Natalius
Pigai (kalau memang dia penulis tulisan itu), apabila tak dilirik oleh
partai-partai untuk dicalonkan sebagai calon tunggal, masih punya peluang untuk
menjadi calon gubernur. Beliau memiliki peluang untuk menjadi calon independen,
karena memiliki saudara sebanyak 1,1 juta pemilih, ditambah dengan masyarakat
transmigran. Nanti kita lihat, apakah benar saudara-saudaranya itu bersedia
menyerahkan KTP mereka...?
Penulis and publish: Suarasagunews team
0 komentar:
Posting Komentar